Statistik menunjukkan setidaknya 10% dari populasi dunia menderita osteoarthritis (OA). Bisa dikatakan penyakit ini merupakan kondisi yang umum terjadi di masyarakat terutama pada lansia.
Penyakit ini termasuk penyakit degeneratif yang bersifat kronis dan tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dicegah dan dapat dikurangi rasa nyerinya. Pengobatan ditujukan bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk mengurangi gejala supaya pasien dapat tetap melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keterbatasan.
Rasa kaku dan nyeri yang ditimbulkan dapat menghambat aktivitas penderita, mengurangi produktivitas dan menghabiskan uang. Karena itu penting untuk kita kenali lebih dalam tentang penyakit ini.
Dok, osteoarthritis itu apa sih?
Osteoarthritis (OA) atau sering kita dengar sebagai pengapuran sendi adalah kondisi dimana terjadi kerusakan tulang rawan pada sendi. Bila tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan tulang mengalami kerusakan, ujung tulang akan saling bergesekan sehingga timbul rasa kaku atau nyeri pada sendi.
Siapa saja yang bisa terkena OA dok?
Secara statistik, penderita biasanya berumur di atas 45 tahun. Pria berusia kurang dari 55 tahun lebih banyak terkena dibanding wanita, tetapi di atas 55 tahun kondisi ini terbalik. Bagaimanapun juga wanita lebih banyak yang terkena dibanding pria. Hal ini mungkin disebabkan karena pinggul wanita lebih lebar dibanding pria dimana lutut harus menanggung beban tersebut.
Bila terkena pada pasien dengan usia lebih muda biasanya disebabkan karena cedera atau obesitas.
Di sendi mana saja kita dapat terkena OA dok?
OA sering menyerang pada sendi yang menanggung berat badan seperti pinggul dan lutut walau tidak jarang juga timbul pada sendi tangan dan bahu.
Apa sih penyebab timbulnya OA dok?
Uniknya, walaupun jumlah penderita OA sangat banyak penyebab penyakit ini belum sepenuhnya dipahami. Banyak faktor yang berperan di dalam terjadinya penyakit ini. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Usia: Angka kejadian OA semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin terjadi karena “mekanisme aus”. Harus diingat bahwa OA adalah penyakit dan bukan proses penuaan normal. Jadi, tidak semua orang tua terkena OA.
- Obesitas: semakin gemuk, sendi harus menanggung beban yang berat terus menerus. Setiap penambahan 1 kilogram berat badan, lutut harus menanggung tambahan 4 kilogram beban dan pinggul menanggung tambahan 6 kilogram beban. Peningkatan kadar lemak dalam tubuh tidak hanya merusak sendi secara mekanis tetapi juga secara kimiawi.
- Cedera atau overuse: pasien dengan riwayat cedera seperti kecelakaan lalu lintas, pembedahan atau cedera pada saat berolahraga pada usia muda beresiko terjadi OA di masa tuanya. Atlet atau pekerja yang melakukan gerakan berat dan berulang-ulang juga beresiko tinggi terkena OA karena tekanan yang terus menerus pada sendi.
- Genetik dan keturunan: faktor genetik berperan terhadap timbulnya OA terutama OA tangan.
- Kelemahan otot: penelitian menunjukkan bahwa kelemahan otot di sekitar lutut berhubungan dengan OA -terutama pada wanita- juga makin menyebabkan nyeri dan rasa kaku bila sudah terjadi OA.
Apa saja tanda dan gejala dari OA dok?
Biasanya pasien dengan OA menyampaikan keluhan seperti:
- Sendi yang berbunyi disertai nyeri ketika digerakkan
- Nyeri sendi atau kaku ketika bangun pagi yang berlangsung kurang dari 30 menit
- Nyeri sendi saat atau selesai beraktivitas
- Rasa kaku pada sendi setelah beberapa saat tidak beraktivitas
- Nyeri sendi disertai bengkak terutama pada sendi lutut
Segera pergi ke dokter bila nyeri sendi timbul mendadak, simetris di kedua kaki-tangan, demam, menggigil dan nyeri yang tidak tertahankan sampai tak bisa tidur
Bila gejala itu sudah ada, apa yang harus saya lakukan untuk mengurangi gejala tersebut dok?
- Istirahat beberapa menit pada saat sendi terasa nyeri sekali. Tapi jangan istirahat terlalu lama karena hanya akan membuat otot-otot semakin lemah dan justru membuat sendi semakin nyeri.
- Obat penghilang nyeri yang dijual bebas dapat digunakan sesuai aturan pakai. Hindari penggunaan jangka panjang karena dapat melukai lambung, merusak ginjal dan meningkatkan resiko serangan jantung.
- Kurangi berat badan bila berat badan Anda berlebihan. Semakin berat badan Anda, semakin berat beban yang harus ditanggung sendi Anda.
- Fisioterapi dan olahraga – otot yang kuat dan terlatih akan membantu sendi menanggung berat badan kita dan mengurangi nyeri sendi dalam jangka panjang, walaupun terasa nyeri pada fase awal fisioterapi.
- Alat bantu: Anda bisa menggunakan brace, tongkat (cane, tripod) atau walker untuk mengurangi beban yang harus ditanggung sendi.
- Kompres dingin atau hangat. Ada beberapa pasien yang lebih menyukai kompres dingin, ada juga yang lebih menyukai kompres hangat tetapi ada juga yang mengkombinasikan keduanya.
- Kenali apa itu osteoarthritis. Pengetahuan tentang penyakit ini akan membantu penderita untuk memodifikasi gaya hidup termasuk menghindari kebiasaan yang memberatkan kerja sendi -seperti membunyikan jari-jari, menggunakan toilet jongkok-. Selain itu juga mempermudah komunikasi dengan dokter dan bahkan mencegah jangan sampai dilakukannya operasi pada sendi Anda.
Pengobatan terbaik untuk OA itu apa dok?
Tetap aktif! Mengapa? Bila anda tetap aktif, kekuatan dan kelenturan otot-otot di sekitar sendi akan terjaga sehingga mengurangi beban yang diterima sendi. Usahakan untuk berjalan dengan kecepatan sedang minimal 2 jam 30 menit dalam seminggu.
Bila semua sudah dilakukan tetapi sendi tetap nyeri, apa yang harus saya lakukan?
Segera pergi ke dokter umum, spesialis rehabilitasi, spesialis reumatologi atau spesialis bedah tulang. Selain pemeriksaan fisik, bila diperlukan dokter akan menganjurkan dilakukannya pemeriksaan tambahan -laboratorium dan pencitraan (imaging)-, meresepkan obat, menyuntik sendi dan bahkan operasi pada sendi Anda.
Sumber:
- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001460/
- http://www.uptodate.com/contents/patient-information-osteoarthritis-the-basics
- http://www.arthritis.org/osteoarthritis.php
- http://www.arthritistoday.org/conditions/osteoarthritis/all-about-oa/index.php
- http://www.arthritiscare.org.uk/AboutArthritis/Conditions/Osteoarthritis
- http://www.cdc.gov/arthritis/basics/osteoarthritis.htm
- http://www.who.int/entity/healthinfo/statistics/bod_osteoarthritis.pdf
sophia said:
apakah antara osteoarthrosis dan osteoarthritis itu berbeda atau sama? ada yg mengatakan OA adalah osteoarthritis, tetapi ada juga yg mengatakan osteoarthrosis..
Raymond Posuma said:
Terima kasih telah berkunjung di blog saya bu Sophia.
Osteoarthrosis dan osteoarthritis itu sama. Istilah osteoarthrosis saat ini sudah jarang dipakai, sekarang lebih dikenal sebagai osteoarthritis.
Semoga berguna.
Fatur said:
bisa diuraikan bagaimana mekanisme yang terjadi hingga timbul penyakit OA tsb?
Ray Setya said:
Terima kasih Pak Fathur telah berkunjung di blog saya.
Uraian sederhana penyebab terjadinya OA sudah saya tulis di artikel di atas.
Boleh saya tahu penjelasan seperti apa yang Bapak butuhkan?
Apakah Bapak sendiri yang mengalami OA?
Semoga berguna.
Fatur said:
sama sama sblumnya
maksud saya bagaimana proses yang terjadi di dalam tubuh seseorang sehingga orang tsb didiagnosa menderita OA?
saya sendiri hanya ingin mempelajari peyakit tsb, apakah terdapat zat tertentu yang mengakibatkan pengapuran pada tulang rawan tsb silakan di uraikan..
terima kasih
Ray Setya said:
Saya jadi curiga jangan-jangan pak Fatur ini calon dosen penguji nasional saya nanti. 😀
Secara sederhana, osteoarthritis ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh wear and tear (aus). Kerusakan yang terjadi pada awalnya dicetuskan oleh faktor biomekanis. Ketika terjadi kerusakan tulang rawan, terjadi rentetan reaksi radang yang melibatkan zat-zat biokimia yang notabene akan memperburuk kerusakan tulang rawan itu sendiri. Faktor biomekanis disini adalah kelemahan otot paha, kesejajaran lutut yang abnormal dan atau berat badan berlebih
Karena dicetuskan oleh faktor mekanis, strategi utama yang harus dilakukan adalah, perbaikan biomekanik lutut serta mengurangi berat badan.
Sebagai catatan: osteoarthritis sendiri ada yang primer ada juga yang sekunder . Primer dalam arti kerusakan terjadi akibat wear and tear, sekunder dalam arti oleh karena penyebab lain seperti operasi, patah tulang di daerah persendian.
Osteoarthritis berbeda dengan penyakit sendi lain seperti reumatoid arthritis, lupus, ankylosing spondylitis; dimana penyakit-penyakit ini melibatkan proses sistemik dalam tubuh (tidak terlokalisir seperti osteoarthritis)
Silakan pak, kalau ada lagi yang mau ditanyakan .
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, terima kasih atas pertanyaannya.
Saya senang bila ada pasien yang ingin tahu tentang penyakitnya, karena pasien-pasien seperti Bapak (kalau bener pasien bukan dosen saya yang lagi menyamar) biasanya justru akan mentaati pesan dokter dan dalam jangka panjang memberi outcome yang bagus akan penyakitnya.
Maaf, saya belum mencentang email notifikasi dari wordpress tentang pertanyaan Bapak, sehingga membalas dalam waktu yang lama.
Semoga berguna